Rabu, 23 Oktober 2019

Liliopsida


LILIOPSIDA
Liliopsida ialah nama botani yang diberikan oleh Scopoli untuk sebuah kelas pada tahun 1760  sila lihat sedutan pengarang (botani). Nama ini dibentukkan dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Liliaceae dengan akhiran –opsida. Kelompok tumbuhan Liliopsida mempunyai akar serabut dan tulang daunnya sejajar atau melengkung. Batangnya tidak berkambium, tidak bercabang-cabang, tetapi beruas-ruas. Bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya. Semua Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili. Beberapa jenis mempunyai habitus pohon, namun kebanyakan berupa herba semusim atau tahunan. Batangnya bercabang sedikit atau tidak sama sekali.Daunnya memiliki pelepah pada pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal dengan tulang daun yang sejajar atau melengkung. Jaringan pembuluh tersusun dalam berkas yang tersebar dalam jaringan empulur. Batangnya tidak mempunyai kambium sehingga hanya terjadi pertumbuhan oleh jaringan primer. Bunga Liliopsida mempunyai bagian bunga dengan jumlah kelipatan 3. (Sudarsono, 2005 : 20-22).


A. CIRI UMUM KELAS LILIOPSIDA

Kelas Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu,
tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya adalah perakaran adventitif (serabut). Daun pada umumnya dengan pertulangan daun parallel (sejajar), kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan pertulangan daun menjala. Helaian daun seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah. Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan 4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya uniaperture (punya satu lubang) dan plastidanya tipe P (berisi protein).
Kelas Liliopsida terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 famili dan kurang lebih 50.000 species. Secara evolusioner, tidak ada satu subkelas yang merupakan dasar dari kelas lainnya. Walaupun Alismatidae mempunyai ciri-ciri bunga yang primitif, namun Alismatidae bukanlah moyang dari subkelas yang lainnya. Para ahli umumnya sependapat bahwa Monocotyledonae (Liliopsida) berkembang dari Dicotyledonae (Magnoliopsida). Oleh karena itu Monocotyledonae muncul lebih belakangan dibandingkan Dicotyledonae. Ada beberapa ciri Monocotyledonae yang menguatkan bahwa Monocotyledanae lebih maju dari Dicotyledonae yaitu : jumlah kotiledon hanya satu, pertulangan daun sejajar, tidak ada kambium dan sistem perakaran adventitif. Ciri-ciri morfologi tersebut menunjukkan ciri reduksi dan fusi.
Kelas Liliopsida terdiri dari lima subkelas yaitu : Alismatidae, Arecidae, Commelinidae,
Zingiberidae dan Liliidae. Dugaan hubungan evolusioner antar subkelas digambarkan pada bagan
di bawah ini. Ukuran llingkaran menunjukkan jumlah species pada subkelas tersebut, semakin
besar ukuran lingkaran, semakin banyak anggota species subkelas tersebut.
 
Sumber : Bahan ajar UPI pdf.

Di bawah ini akan dijelaskan masing-masing subkelas yang meliputi : ciri-ciri umum subkelas,
dugaan hubungan evolusi masing-masing ordo pada tiap subkelas, pengenalan famili-famili pada
masing-masing ordo, pembahasan mengenai famili-famili terpilih dan ciri khasnya, contoh-contoh
anggota famili beserta gambar dan manfaatnya bagi kehidupan manusia.

1. SUBKELAS ALISMATIDAE
Subkelas Alismatidae mempunyai ciri –ciri umum sebagai berikut :
  • Habitusnya berupa herba akuatik atau tumbuhan daerah lembab
  •  Berkas pembuluhnya kurang berkembang dan tidak mengandung lignin. Pembuluh ditemukan pada akar atau tidak ada. 
  • Daun umumnya tunggal, berseling atau kadang-kadang berhadapan atau berkarang dengan pertulangan daun sejajar. Daun mempunyai pelapah. 
  • Bunga umumnya besar dan menarik tapi kadng-kadang kecil dan tidak menarik. Polinasi dibantu oleh serangga, angin atau air. Actinomorf atau zigomorf. Letak ovarium umumnya superum. Bunga dalam perbungaan (majemuk) bentuk rasemosa atau spika dengan atau tanpa braktea. Perhiasan bunga trimer. Polen trinukleat, bitegmik,krasinuselat. Ovarium 1 sampai beberapa, sehingga ada yang apokarp.
Subkelas Alismatidae terdiri dari 4 ordo, 16 famili dan 500 species. Ordo Alismatales,
Hydrocaritales dan Najadales secara evolusi berkerabat dekat, seringkali dianggap satu
kelompok yang disebut Helobiae, sedangkan ordo Triuridales lebih terisolasi. Dugaan hubungan
antar ordo pada subkelas Alismatidae digambarkan pada bagan di bawah ini :

1.1. ORDO ALISMATALES
       Ordo Alismatales mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut : habitus herba, tumbuhan air

atau tempat lembab, aerenchymatus. Daun umumnya berseling atau roset akar, ada helaian
daun dan tangkai daun dengan tulang daun akrodromus atau kampilodromus. Bunga
umumnya mempunyai braktea, aktinomorf, hypogin, trimer, periantium umumnya 3 berwarna
hijau, dan dapat dibedakan sepal (hijau dan bersifat persisten) dan petal (seringkali berwarna
putih). Polen umumnya triaperture, kecuali pada Butomaceae monosulcate). Gynocium
apokarp terdiri dari 3-20 karpel. Bitegmik, krasinuselat semu. Biji tanpa endosperm. Embrio
dengan 1 kotiledon.
Ordo Alismatatales terdiri dari 3 famili yaitu : Alismataceae, Butomaceae dan
Limnocharitaceae. Dari ketiga famili ini yang paling banyak adalah anggota famili
Alismataceae.
Famili Alismataceae mempunyai ciri khas yaitu :
- Herba akuatik atau tempat lembab
- Bunga bisekual, seringkali tersusun berkarang
- Perhiasan dalam dua lingkaran, sepal 3 hijau dan petal 3 putih
- Perlekatan karpel apokarp dengan 6 – banyak karpel yang lepas-lepas, ovulum 1, 2-
beberapa
- Contoh : Alisma, Echinodorus, Sagittaria
- Manfaat tumbuhan : sebagai tanaman hias

Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Clade : Angiospermae
Clade : Monokotil
Bangsa : Alismatales
Keluarga : Alismataceae
Marga : Alisma
Jenis : Alisma sp.

Gambar Alisma sp.


1.2 ORDO HYDROCHARITALES
Ordo Hydrocharitales hanya terdiri dari 1 famili yaitu Hydrocaritaceae. Famili Hydrocharitaceae mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Herba akuatik / rawa, bebas terapung atau tertanam pada substrat.
  • Daun roset akar atau tidak dengan susunan daun bervariasi (berseling, berhadapan, atau berkarang). 
  • Bunga kecil dan tidak menarik atau sebaliknya besar dan menarik perhatian, aktinomorf, Epygin, bunga biseksual atau uniseksual, bunga majemuk (cymosa) atau tunggal 11 
  • Perhiasan bunga dapat dibedakan antara sepal dan petal, petal 3 berwarna hijau dan sepal 3 berwarna putih atau warna lain, stamen 2 – 3 sampai banyak . 
  • Pollen globosa, monosulcate atau inaperture, Gynocium terdiri dari banyak karpel 
  • Contoh : Thalassia, Vallisneria, Hydrilla 
  • Manfaat tumbuhan : sering digunakan sebagai bahan percobaan pada bidang studi Biologi karena beberapa keunggulannya.
Klasifkasi :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Alismatidae.
Ordo : Hydrocharitales.
Famili : Hydrocharitaceae.
Genus : Hydrilla.
Spesies : Hydrilla verticillata

Gambar Hydrilla verticillata

1.3 ORDO NAJALES
      Ordo Najales mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : habitus berupa herba akuatik perennial atau tempat lembab, akar menempel pada substrat. Pembuluh ditemukan pada akar, atau tidak ada. Plastida tipe P yang terdiri dari protein. Daun umumnya roset akar atau tidak, bila tidak duduk daun umumnya berseling. Bunga umumnya kecil dan tidak menarik, anemophilus atau hydrophilus, aktinomorf atau zigomorf, hypogin, bisekual/uniseksual, berupa perbungaan spika atau racemosa, cymosa atau bunga tunggal. Periantium berjumlah 6 berupa tepal dalam 2 lingkaran masing-masing 3. Stamen 1-6 . Polen trinukleat, monosulcate. Gynocium 1-beberapa karpel yang terpisah (apokarp), bitegmik, krasinucelat. Endosperm berkembang helobial. Yang termasuk kedalam ordo najales yaitu famili potamogetonaceae.
Famili Potamogetonaceae mempunyai ciri khas yaitu :
- Ovulum tunggal pada masing-masing karpel.
- Duduk daun tidak roset akar, perbungaan bermacam-macam
- Bunga sempurna, tepal 4, stamen 4, pollen globosa, dan merupakan tumbuhan di air
yang bersih
- Contoh : Potamogeton sp
- Manfaat tumbuhan : Secara ekonomi tidak ada

Klasifikasi :
Kingdom : Plantae 
Kelas: Liliopsida
Order: Najales
Family : Potamogetonaceae
Genus :  Potamogeton L.
Spesies : Potamogeton L.

Gambar Potamogeton L.

1.4. ORDO TRIUDALES
     Ordo Triudales mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : Habitus berupa herba akuatik, kecil,
mycothropik, tanpa krolofil, berkas pembuluh dalam lingkaran sederhana. Daun tereduksi
sampai berbentuk sisik. Bunga berukuran kecil, bisekual/unisekual, zigomorf, hypogin . Bunga
muncul di terminal, berbraktea dengan perbungaan tipe racemosa, corimbosa atau cimosa.
Perhiasan bunga berupa tepal berjumlah (3-)6(-10), stamen dua lingkaran 3 – 6 kadangkadang
ada stamenodium. Polen monosulcate atau inaperture. Gynocium 3-beberapa karpel.
Yang termasuk Ordo Triuridales yaitu Triuridaceae.
Ciri-ciri famili triuridaceae :
  • Karpel berjumlah 6-50 masing-masing dengan 1 ovulum yang letaknya basalis, biji tunggal.
  • Bunga uniseksual, dengan tepal 3-10 dalam satu lingkaran.
  • Contoh : Petrosavia 
Klasifikasi :
Kerajaan: Plantae
Kelas: Liliopsida
Bangsa : Triudales
Keluarga: Triuridaceae
Marga: Triuridaceales
Jenis : Petrosavia sp.

Gambar Petrosavia sp.

2. SUBKELAS ARECIDAE
Subkelas Arecidae merupakan Liliopsida yang mempunyai habitus bervariasi , ada yang herba, semak, bahkan pohon. Duduk daun dengan pola tersebar namun ada juga yang roset akar maupun roset batang. Daun kebanyakan besar, berbagi atau majemuk dengan susunan tulang – tulang daun menjari atau menyirip. Bunga pada umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan ditutupi oleh spatha, tersusun rapat membentuk bunga majemuk seperti bulir atau bongkol. Perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan tidak bisa dibedakan antara kaliks dan korolla. Bakal buah menumpang, beruang 1 atau lebih, jumlah bakal biji dalam tiap ruang tidak tertentu. Buah berupa buah buni atau buah batu. Biji dengan endosperm besar, lembaga kecil (Tjitrosoepomo, 2010).
1. FAMILI ARACEAE
Familia (suku) araceae yang habitusnya berupa semak, pohon atau liana dengan batang sangat pendek hampir tidak ada, atau tinggi besar, ada yang langsing panjang dan bersifat lentur, biasanya tidak bercabang, seringkali penuh dengan dengan sisa-sisa tangkai daun yang lebar berbentuk upih yang tidak gugur, akar pertama yang berasal dari lembaga segera hilang dan diganti dengan akar-akar yang sama besar yang keluar dari pangkal batang, daun tunggal, bercangap, berbagi atau majemuk dengan susunan tulang-tulang menjari atau menyirip, biasanya besar, panjangnya dapat mencapai beberapa meter, tersusun sebagai roset batang atau roset akar, pada jenis-jenis yang memanjat, tersebar dalam kuncup, daun berlipat bila telah berkembang biasanya berujung tajam, tepi atau ibu tulang berduri. Bunga kecil, banci atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminya menjadi berkelamin tunggal, berumah satu atau berumah dua, kadang-kadang poligam, tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat seperti malai, biasanya dengan ibu tangkai bunga yang menebal, yang keseluruhanya membentuk yang disebut bunga tongkol. Karangan bunga itu jarang terdapat pada ujung batang, tetapi biasanya diketiak-ketiak daun atau pada batang dibawah roset daun, kebanyakan diselubungi oleh daun pelindung yang disebut seludang bunga, seludang bunga banyak atau sedikit, seperti belulang atau seperti membran. Hiasan bunga ganda, berupa 3 daun kelopak yang terpisah-pisah atau berlekatan dengan susunan seperti genting atau kutub-kutub, dalam bunga jantan biasanya tersusun seperti katup-katup dalam bunga betina seperti genting. Benang sari biasanya 6, tersusun dalam 2 lingkaran, jarang lebih dari 6 ( 3- banyak ) atau hanya 3, bebas satu dari yang lain atau berlekatan, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membungkus, serbuk sari dengan permukaan yang licin jarang berduri (Tjitrosoepomo, 2010).
Klasifikasi :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae
Genus : Cyrtostachys
Spesies : Cyrtostachys lakka
 
Gambar Cyrtostachys lakka

2.2 FAMILI ARACEAE
Familia (suku) yang habitusnya berupa terna dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit. Dalam tanah mempunyai rimpang yang memanjang atau seperti umbi, kadang-kadang memanjat, jarang dengan batang berkayu, daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru berbentuk setelah keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk, kebanyakan tersusun sebagai roset akar atau tersebar pada batang atau bersilang dalam 2 baris, helaian bangun jantung atau perisai sering tombak atau anak panah, dengan tangkai yang pada pangkal berubah menjadi upih daun yang seringkali tipis seperti selaput. Bunga kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga banci atau berkelamin tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin tunggal pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol dan bunga jantan betina dibagian bawahnya. Bunga yang banci mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan membentuk badan seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang sari 2-4-8. Berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kepala sari membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa, pada bunga betina sering terdapat benang sari–benang sari yang mandul (Tjitrosoepomo, 2010).
 Klasifikasi :

Kingdom: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo:   Alismatales

Famili: Araceae
Genus: Colocasia
Spesies: C. esculenta
Talas (Colocasia esculenta)
  
3. SUBKELAS COMMELINIDAE
                                                             
Commelinidae adalah subclass dari Kelas Liliopsida yang terdiri dari 16 keluarga dan sekitar 15.000 spesies. Lebih dari ½ dari semua spesies termasuk dalam Poaceae (rumput). Rumput dan teki tahunan (Cyperaceae) mencapai sekitar 4/5ths dari semua spesies.
Ciri-ciri Sub-Kelas Commelinidae
  • Pada umumnya berupa herba, sangat jarang yang berkayu.
  • Pola percabangan simpodial
  • Daun dengan pertulangan sejajar, duduk daun tersebar atau roset akar
  • Perbungaan majemuk
  • Bunga dengan bagian-bagian kelipatan tiga , pada beberapa familia perhiasan bunga dapat dibedakan antara kaliks dengan korolla akan tetapi pada beberapa familia perhiasan bunga sangat tereduksi dan tidak kelipan 3, stamen pada umumnya 3 atau 6 jarang 1, 2 atau banyak.
  • Jenis kelamin uniseksual
  • Pistillum dengan stigma bercabang
  • Tipe plasenta basalis 
  • Umur tumbuhan 1 tahun
3.1 Famili Commelinaceae
Commelinaceae merupakan salah satu suku dari ordo Commelinales. Suku ini merupakan terna perenial, meliputi 600-an jenis tumbuhan yang terbagi dalam 40 marga. dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Batang jelas berbuku-buku 
2. Daun dengan upih yang tipis berselaput, yang kadang-kadang tembus oleh perbungaan
3. Bunga biasanya bunga banci, aktinomorf, tersusun dalam sinsinus atau sinsinus ganda
4. Hiasan bunga terdiri atas kelopak dengan tiga daun kelopak yang bebas dan seringkali berwarna
5. Kelopak terdiri atas tiga daun kelopak yang bebas dan seringkali berwarna,
6.  Mahkota terdiri atas tiga daun mahkota yang bebas kebanyakan berwarna biru atau putih,
7.  Benang sari terdiri dari enam yang kadang terlihat kurang dari enam karena mengalami keguguran, tangkai sari berambut, yang seringkali berwarna cerah,
8. Bakal buah tampak jelas menumpang, beruang 2-3 tiap ruang dengan 1 bakal biji atau lebih.
9. Tangkai putik diujung, tunggal, kepala putik berbentuk bongkol atau berbagi tiga.

10. Buah nya kebanyakan buah kendaga (Tjitrosoepomo, 2010).
Bunga adam hawa (Rhoeo discolor)

Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Commelinales
Famili: Commelinaceae
Genus: Rhoeo
Spesies: Rhoeo discolor


 
Manfaat Suku Commelinaceae      Manfaat dari suku commelinaceae yaitu biasanya sebagai tanaman hias namun selain itu juga dapat digunakan sebgai obat contohnya yaitu pada Rhoeo discolor Sifat kimiawi dan efek farmakologis nenas kerang adalah rasa manis, sejuk, anti radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare dan membersihkan darah. Bagian yang dipakai biasanya bunga dan daun dapat dalam keadaan segar/kering, biasanya bila digunakan daun sebanyak 15-30gr dan bila menggunakan bunga sebanyak 20-30 kuntum direbus.
 
3.2 Famili Cyperaceae
Suku Cyperaceae merupakan suku dari ordo Cyperales. Suku ini merupakan terna perenial, dengan ciri sebagai berikut:
1. Dalam tanah terdapat rimpang yang merayap atau badan-badan seperti umbi dengan geragih yang merupakan alat perkembang biakan vegetatif,
2. Batang segi tiga, tidak berongga,
3. Daun dengan bangun pita, bertulang daun sejajar dengan upih yang tertutup,
4. Daun tersusun sebagai roset akar,
5. Bunga kecil tidak menarik,
6. Bunga berumah satu jarang berumah dua,
7. Bunga dapat banci atau berkelamin tunggal,
8. Bunga tersusun dalam bulir dengan bunga terdapat dalam ketiak suatu daun pelindung,
9. Hiasan bunga tereduksi menjadi sisik-sisik, sekat atau rambut-rambut, jarang memiliki mahkota sering tidak terdapat.
10.  Buahnya buah keras dengan satu biji (Tjitrosoepomo, 2010).
Rumput teki (Cyperus rotundus L)

Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae 
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus rotundus L.

Manfaat suku cyperaceae

    Suku Cyperaceae dapat digunakan sebagai bahan kertas, tanaman hias, dan sebagai obat contohnya saja pada rumput teki yang secara tradisional, masyarakat di berbagai daerah di banyak negara telah lama dan banyak memanfaatkan umbi ( rimpang) dari tanamaan ini sebagai obat untuk memperlancar menstruasi , mengurangi rasa sakit pada waktu haid, penyakit-penyakit kewanitaan, obat sakit perut, obat pencuci anti keringat, dalam bentuk air rebusan sebagai obat untuk mengatasi penyakit mulut (sebagai obat kumur), panas, disentri, obat untuk memperlancar kencing, obat cacingan, obat antikejang pada sakit mencret dan juga obat borok.

 4. SUBKELAS ZINGIBERIDAE

Zingiberidae adalah sub-klas yang relatif kecil, hanya mempunyai anggota 2 ordo dan 9 famili. B. Ciri-ciri umum dari Subklas Zingiberidae Kebanyakan dari anggotanya berupa tumbuhan herba. Daunnya berseling atau basal dan mempunyai pelepah di pangkalnya. Ada dua bentuk dasar daun dari anggota sub-klas ini. 1. Pada ordo Bromeliales, daunnya berbentuk pita atau berbentuk tali dengan tangkai dan helaian daun yang tidak dapat dibedakan antara satu dengan yang lain pertulangan daun sejajar 2. Pada ordo Zingiberales, daunnya terdiri dari tangkai daun yang kuat dan mendukung helai daunnya, pertulangan daun seperti jala. 3. Bunganya berkelipatan 3 4. Kelopak dan mahkotanya berbeda jelas dan kadang-kadnag mahkota tidak beraturan atau zygomorphic (bilateral simetris) 5. Benag sari jumlahnya berkisar antara 1-6 dan benang sari yang steril biasanya termodifir staminodia yang berbentuk seperti mahkota. 6. Gynoecium pada umumnya terdiri dari 3 dinding buah 7. Buah biasanya buah kotak (kapsul) atau berdaging (berry) 8. Endospermnya mengandung pati Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi seringkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkan sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies. Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan ordo Zingiberales. Kedua ordo kurang lebih mempunyai jumlah spesies yang sama akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae. Zingiberaceae merupakan familia terbesar dari ordo Zingiberales, dengan perkiraan 50 genus dan lebih dari 1000 spesies. Zingiberaceae sering disebut jahe-jahean di Indonesia dan tanaman jenis ini banyak ditemukan di daerah tropis, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Zingiberidae dibedakan berdasarkan adanya labellum, yang terbentuk akibat fusi 2 benang sari yang steril, dan adanya minyak esensial di dalam jaringannya. Zingiberidae biasa digunakan sebagai tanaman hias, bumbu masakan, dan obat tradisional. Masyarakat Cina zaman dahulu menggunakan rimpang dari jahe-jahean ini sebagai obat gangguan pencernaan, hepatitis, penyakit kuning, diabetes, arterosklerosis, dan infeksi bakteri.

Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto
       Zingiberidae adalah subkelas yang relatif kecil, hanya mempunyai 2 ordo dan 9 famili. Subkelas Zingiberidae sebagian besar adalah herba. Daunnya berseling ataubasal dan mempunyai pelepah dipangkalnya.
 

Zingiberidae adalah sub-klas yang relatif kecil, hanya mempunyai anggota 2 ordo dan 9 famili. B. Ciri-ciri umum dari Subklas Zingiberidae Kebanyakan dari anggotanya berupa tumbuhan herba. Daunnya berseling atau basal dan mempunyai pelepah di pangkalnya. Ada dua bentuk dasar daun dari anggota sub-klas ini. 1. Pada ordo Bromeliales, daunnya berbentuk pita atau berbentuk tali dengan tangkai dan helaian daun yang tidak dapat dibedakan antara satu dengan yang lain pertulangan daun sejajar 2. Pada ordo Zingiberales, daunnya terdiri dari tangkai daun yang kuat dan mendukung helai daunnya, pertulangan daun seperti jala. 3. Bunganya berkelipatan 3 4. Kelopak dan mahkotanya berbeda jelas dan kadang-kadnag mahkota tidak beraturan atau zygomorphic (bilateral simetris) 5. Benag sari jumlahnya berkisar antara 1-6 dan benang sari yang steril biasanya termodifir staminodia yang berbentuk seperti mahkota. 6. Gynoecium pada umumnya terdiri dari 3 dinding buah 7. Buah biasanya buah kotak (kapsul) atau berdaging (berry) 8. Endospermnya mengandung pati

Mine coins - make money: http://bit.ly/money_cryptoZ
Zingiberidae adalah sub-klas yang relatif kecil, hanya mempunyai anggota 2 ordo dan 9 famili. B. Ciri-ciri umum dari Subklas Zingiberidae Kebanyakan dari anggotanya berupa tumbuhan herba. Daunnya berseling atau basal dan mempunyai pelepah di pangkalnya. Ada dua bentuk dasar daun dari anggota sub-klas ini. 1. Pada ordo Bromeliales, daunnya berbentuk pita atau berbentuk tali dengan tangkai dan helaian daun yang tidak dapat dibedakan antara satu dengan yang lain pertulangan daun sejajar 2. Pada ordo Zingiberales, daunnya terdiri dari tangkai daun yang kuat dan mendukung helai daunnya, pertulangan daun seperti jala. 3. Bunganya berkelipatan 3 4. Kelopak dan mahkotanya berbeda jelas dan kadang-kadnag mahkota tidak beraturan atau zygomorphic (bilateral simetris) 5. Benag sari jumlahnya berkisar antara 1-6 dan benang sari yang steril biasanya termodifir staminodia yang berbentuk seperti mahkota. 6. Gynoecium pada umumnya terdiri dari 3 dinding buah 7. Buah biasanya buah kotak (kapsul) atau berdaging (berry) 8. Endospermnya mengandung pati Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi seringkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkan sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies. Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan ordo Zingiberales. Kedua ordo kurang lebih mempunyai jumlah spesies yang sama akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae. Zingiberaceae merupakan familia terbesar dari ordo Zingiberales, dengan perkiraan 50 genus dan lebih dari 1000 spesies. Zingiberaceae sering disebut jahe-jahean di Indonesia dan tanaman jenis ini banyak ditemukan di daerah tropis, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Zingiberidae dibedakan berdasarkan adanya labellum, yang terbentuk akibat fusi 2 benang sari yang steril, dan adanya minyak esensial di dalam jaringannya. Zingiberidae biasa digunakan sebagai tanaman hias, bumbu masakan, dan obat tradisional. Masyarakat Cina zaman dahulu menggunakan rimpang dari jahe-jahean ini sebagai obat gangguan pencernaan, hepatitis, penyakit kuning, diabetes, arterosklerosis, dan infeksi bakteri.

Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto
4.1 ORDO ZINGIBERALES
Zingiberales biasanya habitusnya herbal raksasa dengan daun dan bunga petiolate monosymmetric seringkali cukup besar dan agak rumit. Anggota kelompok ini sebagian besar terdapat pada daerah tropis. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae.

 1. Famili Musaceae
     Suku pisang-pisangan atau Musaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Zingiberales. Karakteristik Musaceae merupakan tumbuhan herbal besar, disesebut juga batang semu, dengan daun yang lebar, bangun jorong dan memangjang, ibu tulang tebal, beralur disisi atasnya, jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang menyirip. Musaseae memiliki bentuk bunga monosymmetric yaitu memiliki lima tepal yang muncul bersamaan, bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorf, tersusun dalam sinsiunus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik.hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya. Kelopak berbentuk tabung, memanjang, berbagi 2 dengan tepi bergigi yang berbeda-beda. Mahkota berbibir 2, benang sari 5 dengan 1 tereduksi, tangkai sarai berbentuk benang, kepala sari berlekuk. Buahnya berdaging, tidak membuka, dan biji berkulit keras. (Ahmad Dasuki, Undang. 1992).
Gambar Pisang (Musa paradisiaca)

Contoh spesies Musaceae adalah Musa sp (Pisang). Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberiales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Beberapa khasiat tanaman pisang untuk pengobatandiantaranya yaitu:
 1. Anemia
Pisang mengandung zat besi yang cukup tinggi sehingga dapat memicu tubuh memproduksi hemoglobin lebih tinggi, Tekanan Darah, dankhasiat tanaman pisang untuk pengobatan.
2. Tekanan Darah
Pisang sebagai buah-buahan khas tropik yang mengandung potasium tinggi sehingga sangat cocok bagi orang dengan tekanan darah tinggi yang harus melakukan diet rendah garam namun tetap membutuhkan potasium.

3. Daya Nala

4. Disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil karena mengandung asam folat,yang mudah diserap janin melalui rahim.
2. Famili Heliconiaceae
Heliconiaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Zingiberales. Rimpang dengan lapisan endodermoid, tubuh dihias dan palung berbentuk, stomata polycytic, tangkai daun panjang, bunga miring monosymmetric, bawah daun-lateral T ± bebas, basally adnate untuk T, benang sari berlawanan staminodial T, ± berkerudung; amoeboid tapetum, non-syncytical; serbuk sari fungsional monoaperturate; 1/carpel bakal biji, basal, apotropous, bistomal mikropil; buah schizocarp berdaging atau buah berbiji, endocarp berkembang dengan baik, operkulum berasal dari funicle, testa dan tegmen tipis (tidak dibedakan), kromosom 1,4-4,5 m panjang; 0 koleoptil, tetapi selubung lobed, kerah tegak lurus kotiledon. (Tjitrosoepomo, Gembong. 2009).
Heliconiaceae adalah habitus herbal besar dengan dua peringkat daun dan susunan bunga dengan besar, bracts berwarna di axils yang fasikula bunga dengan tepal petaloid; buah berbuah biji ditanggung pada pedicel, gemuk memanjang dan memiliki batu keras tunggal per loculus.
Gambar Pisang hias Heliconia colinsiana
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberiales
Famili : Heliconiaceae
Genus  : Heliconia
Spesies  : Heliconia colinsiana
Manfaat dari tanaman ini yaitu selain sebagai tanaman hias, tanaman ini bisa berguna untuk obat tradisional, dan tangkai daunya bisa digunakan untuk obat mencret.

5. SUBKELAS LILIIDAE
Anggota subkelas Liliidae pada umumnya hidup terestial atau epifit dan jarang akuatik.Habitusnya ada yang herba, semak, bahkan pohon. Daun tersebar dan pada beberapa speciesroset batang. Bunga hipoginous dan pada beberapa species epigenous. Perhiasan bunga dalamdua lingkaran (3+3) dan seringkali keduanya petaloid. Stamen pada umumnya 1, 3, atau 6, jarang-jarang, 4, atau lebih dari 6. Gynoecium pada umumnya terbentuk dari 3 karpel. Tipe plasentanyaaksilaris atau parietalis. (Campbell. 2008: 209)
Subkelas Liliidae terdiri dari 2 ordo yaitu ordo Liliales dan ordo Orchidales, 19 familia,dan kurang lebih 25.000 species. Lebih dari 80% species merupakananggota familia Liliaceae dan Orchidaceae. Ordo liliales terdiri atas 15 familia, yaitu: Phylidraceae, Pontederiaceae, Haemodoraceae, Cynastraceae, Liliaceae, Iridaceae, Velloziaceae,Aloeaceae, Agavaceae, Xanthorroeaceae, Hanguanaceae, Taccaceae, Stemonaceae, Smilacaeae,dan Dioscoreaceae.
5.1 ORDO LILIALES
Sebagian besar Ordo Liliales berupa terna perennial, mempunyai rimpang, umbi sisik atau umbi lapis, kadang-kadang juga berupa semak atau perdu, bahkan berupa pohon, ada pula yang merupakan tumbuhan memanjat. Daun tersebar pada batang atau merupakan roset akar. Bunga banci, atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminnya menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf, biasanya tersusun dalam rangkaian yang bersifat rasemosa. Hiasan bunga berupa tenda bunga berbilangan 3 yang tersusun dalam 2 lingkaran, menyerupai mahkota, kadang-kadang seperti kelopak, tetapi jarang dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota. Benang sari bisanya 6, dalam 2 lingkaran, lingkaran yang dalam sering kali tidak ada. Bakal buah menumpang atau tenggelam.Kebanyakan beruang 3 dengan bakal biji yang anatrop. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Biji dengan endosperm berdaging atau seperti tanduk. Warga bangsa Liliales mempunyai daerah distribusi yang sangat luas, meliputi semua daerah beriklim sedang dan beriklim tropika, sebagian kecil di daerah-daerah iklim panas (Gembong Tjitrosoeomo. 2007).
1. Famili Liliaceae
Karakteristik dari famili Liliiaceae adalah sebagai berikut : Habitus terna atau herba dengan rimpang atau umbi lapis, sebagian kecil memiliki habitus semak atau perdu yang berupa tumbuhan memanjat. Macam daun tunggal dengan filotaksis roset akar. Sebagian kecil cabang-cabang tereduksi berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai sangat besar dan warnanya menarik.
Gambar Lilium brownie
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Classis      : Liliidae
Ordo                : Liliales
Famili              : Liliaceae
Genus              : Lilium
Spesies            : Lilium brownie
Habitus dari Lilium brownii adalah herba dengan tinggi 50-100 cm. Batang tegak masif, bulat, pada permukaan terdapat bekas daun duduk, dan berwarna hijau. Daun tunggal, letaknya berseling, berbentuk lanset, ujung runcing, pangkal runcing, tepi rata, panjang 10-15 cm dan lebar 2-3 cm, pertulangan sejajar, licin, dan berwarna hijau. Bunga majemuk, berwarna putih, berbentuk payung, terdiri dari 3 bunga, terdapat daun penumpu pada setiap tangkai bunga, benangsari berjumlah 6, kepala putik berwarna putih dan terbelah 3, dasar mahkota berlekatan dengan ujung lepas dan terdiri dari 6 helai. Buah kotak, beruang 3, dan terdapat banyak biji. Biji sepanjang 1-2 cm, ketika masih muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam. Akar serabut, membentuk umbi, dan berwarna putih kekuningan. Bunga lili merupakan tumbuhan liar yang dapat ditemukan di daerah yang bermusim kemarau sedang/kuat, di tanah yang secara berkala sangat kering, dan tersebar sampai ke daerah dengan ketinggian tempat 300 m dpl. Jenis ini pada umumnya tumbuh secara mengelompok. Reproduksinya dengan menggunakan tunas melalui pemisahan tunasnya. Penyebaran Lilium brownie adalah di pulau Jawa. Berikut ini adalah manfaat dari bunga lily :
a. Membantu menyembuhkan dan menghilangkan bekas luka di kulit. 
b. Saponin pada umumnya terdapat pada umbi-umbian dan biji-bijian. Saponin berfungsi untuk menghambat pertumbuhan kanker dan membantu mengatur kadar kolesterol.
c. Ekstrak bunga Lily dapat membantu menjaga kelembaban kulit, memberikan perawatan spesial bagi kulit kering, kulit iritasi dan kulit sensitif.
d. Polisakarida yang juga terkandung di dalam bunga ini termasuk dalam kelompok hidrokoloid, fungsinya membantu meningkatkan viskositas dan kestabilan kelembaban air yang ada di kulit.

2. Famili Iridaceae
Karakteristik dari famili Iridaceae adalah sebagai berikut : Habitus terna atau herba perenial dengan akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik atau umbi lapis. Bentuk daunnya pipih memanjang dengan filotaksis roset akar. Simetri bunganya aktinomorf atau zigomorf. Karangan bunganya adalah rasemosa. Perianthiumnya terdiri atas tenda bunga yang menyerupai mahkota.
Gambar Crocus sativus
    
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas   : Liliopsida
Sub Classis : Liliidae
Ordo    : Liliales
Famili  : Iridaeceae
Genus  : Crocus
Spesies : Crocus sativus
        Crocus sativus menghasilkan zat warna kuning (safron) dari kepala putiknya. Bagi penggemar safron, safron memiliki aroma bagaikan madu dengan sedikit nuansa harum jerami. Masakan Arab, India, Asia Tengah, Iran, Eropa, Maroko, dan masakan orang Cornish sering menggunakan safron sebagai pewarna makanan sekaligus penambah aroma. Safron juga sering digunakan pada kue-kue, permen, dan minuman keras. Bunga safflower (Carthamus tinctorius) yang dijual dengan nama "safron Portugis" (assafroa) dan kunyit sering digunakan sebagai pengganti safron yang berharga mahal. Ilmu kedokteran modern berhasil mengungkap berbagai khasiat safron, seperti antikarsinogenik (pencegah kanker), anti-mutagenik (pencegah mutasi), immunomodulasi (memperbaiki sistem imun), dan antioksidan.


Daftar Pustaka : 

Liliopsida

LILIOPSIDA Liliopsida ialah nama botani yang diberikan oleh Scopoli untuk sebuah kelas pada tahun 1760   sila lihat sedutan ...