LILIOPSIDA
Liliopsida ialah nama
botani yang diberikan oleh Scopoli untuk sebuah kelas pada tahun 1760 sila lihat sedutan pengarang (botani). Nama
ini dibentukkan dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Liliaceae dengan
akhiran –opsida. Kelompok tumbuhan Liliopsida mempunyai akar serabut dan tulang
daunnya sejajar atau melengkung. Batangnya tidak berkambium, tidak
bercabang-cabang, tetapi beruas-ruas. Bagian bunga berjumlah tiga atau
kelipatannya. Semua Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji
berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40
famili. Beberapa jenis mempunyai habitus pohon, namun kebanyakan berupa herba
semusim atau tahunan. Batangnya bercabang sedikit atau tidak sama
sekali.Daunnya memiliki pelepah pada pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal
dengan tulang daun yang sejajar atau melengkung. Jaringan pembuluh tersusun
dalam berkas yang tersebar dalam jaringan empulur. Batangnya tidak mempunyai
kambium sehingga hanya terjadi pertumbuhan oleh jaringan primer. Bunga
Liliopsida mempunyai bagian bunga dengan jumlah kelipatan 3. (Sudarsono, 2005 :
20-22).
A. CIRI UMUM KELAS LILIOPSIDA
Kelas Liliopsida
sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu,
tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada
pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya
adalah perakaran adventitif (serabut). Daun pada umumnya dengan pertulangan
daun parallel (sejajar), kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan pertulangan
daun menjala. Helaian daun seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang
pendek dan ada pelepah. Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang
kelipatan 2 atau kelipatan 4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon. Polen
biasanya uniaperture (punya satu lubang) dan plastidanya tipe P (berisi
protein).
Kelas Liliopsida
terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 famili dan kurang lebih 50.000 species. Secara
evolusioner, tidak ada satu subkelas yang merupakan dasar dari kelas lainnya.
Walaupun Alismatidae mempunyai ciri-ciri bunga yang primitif, namun Alismatidae
bukanlah moyang dari subkelas yang lainnya. Para ahli umumnya sependapat bahwa
Monocotyledonae (Liliopsida) berkembang dari Dicotyledonae (Magnoliopsida).
Oleh karena itu Monocotyledonae muncul lebih belakangan dibandingkan
Dicotyledonae. Ada beberapa ciri Monocotyledonae yang menguatkan bahwa
Monocotyledanae lebih maju dari Dicotyledonae yaitu : jumlah kotiledon hanya
satu, pertulangan daun sejajar, tidak ada kambium dan sistem perakaran
adventitif. Ciri-ciri morfologi tersebut menunjukkan ciri reduksi dan fusi.
Kelas Liliopsida
terdiri dari lima subkelas yaitu : Alismatidae, Arecidae, Commelinidae,
Zingiberidae dan Liliidae. Dugaan hubungan
evolusioner antar subkelas digambarkan pada bagan
di bawah ini. Ukuran llingkaran menunjukkan jumlah
species pada subkelas tersebut, semakin
besar ukuran lingkaran, semakin banyak anggota
species subkelas tersebut.
Sumber
: Bahan ajar UPI pdf.
Di bawah ini akan dijelaskan masing-masing subkelas
yang meliputi : ciri-ciri umum subkelas,
dugaan hubungan evolusi masing-masing ordo pada tiap
subkelas, pengenalan famili-famili pada
masing-masing ordo, pembahasan mengenai
famili-famili terpilih dan ciri khasnya, contoh-contoh
anggota famili beserta gambar dan manfaatnya bagi
kehidupan manusia.
1. SUBKELAS
ALISMATIDAE
Subkelas Alismatidae mempunyai ciri –ciri umum sebagai
berikut :
- Habitusnya berupa herba akuatik atau tumbuhan daerah lembab
- Berkas pembuluhnya kurang berkembang dan tidak mengandung lignin. Pembuluh ditemukan pada akar atau tidak ada.
- Daun umumnya tunggal, berseling atau kadang-kadang berhadapan atau berkarang dengan pertulangan daun sejajar. Daun mempunyai pelapah.
- Bunga umumnya besar dan menarik tapi kadng-kadang kecil dan tidak menarik. Polinasi dibantu oleh serangga, angin atau air. Actinomorf atau zigomorf. Letak ovarium umumnya superum. Bunga dalam perbungaan (majemuk) bentuk rasemosa atau spika dengan atau tanpa braktea. Perhiasan bunga trimer. Polen trinukleat, bitegmik,krasinuselat. Ovarium 1 sampai beberapa, sehingga ada yang apokarp.
Subkelas Alismatidae terdiri dari 4 ordo, 16 famili
dan 500 species. Ordo Alismatales,
Hydrocaritales dan Najadales secara evolusi
berkerabat dekat, seringkali dianggap satu
kelompok yang disebut Helobiae, sedangkan ordo
Triuridales lebih terisolasi. Dugaan hubungan
antar ordo pada subkelas Alismatidae digambarkan
pada bagan di bawah ini :
1.1. ORDO ALISMATALES
Ordo Alismatales mempunyai ciri-ciri umum sebagai
berikut : habitus herba, tumbuhan air
atau tempat lembab, aerenchymatus. Daun umumnya
berseling atau roset akar, ada helaian
daun dan tangkai daun dengan tulang daun akrodromus
atau kampilodromus. Bunga
umumnya mempunyai braktea, aktinomorf, hypogin,
trimer, periantium umumnya 3 berwarna
hijau, dan dapat dibedakan sepal (hijau dan bersifat
persisten) dan petal (seringkali berwarna
putih). Polen umumnya triaperture, kecuali pada
Butomaceae monosulcate). Gynocium
apokarp terdiri dari 3-20 karpel. Bitegmik,
krasinuselat semu. Biji tanpa endosperm. Embrio
dengan 1 kotiledon.
Ordo Alismatatales terdiri dari 3 famili yaitu :
Alismataceae, Butomaceae dan
Limnocharitaceae. Dari ketiga famili ini yang paling
banyak adalah anggota famili
Alismataceae.
Famili Alismataceae mempunyai ciri khas yaitu :
- Herba akuatik atau tempat lembab
- Bunga bisekual, seringkali tersusun berkarang
- Perhiasan dalam dua lingkaran, sepal 3 hijau dan
petal 3 putih
- Perlekatan karpel apokarp dengan 6 – banyak karpel
yang lepas-lepas, ovulum 1, 2-
beberapa
- Contoh : Alisma, Echinodorus, Sagittaria
- Manfaat tumbuhan : sebagai tanaman hias
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Clade : Angiospermae
Clade : Monokotil
Bangsa : Alismatales
Keluarga : Alismataceae
Marga : Alisma
Jenis : Alisma sp.
Gambar Alisma sp.
1.2 ORDO HYDROCHARITALES
Ordo Hydrocharitales hanya terdiri dari 1 famili
yaitu Hydrocaritaceae. Famili Hydrocharitaceae mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
:
- Herba akuatik / rawa, bebas terapung atau tertanam pada substrat.
- Daun roset akar atau tidak dengan susunan daun bervariasi (berseling, berhadapan, atau berkarang).
- Bunga kecil dan tidak menarik atau sebaliknya besar dan menarik perhatian, aktinomorf, Epygin, bunga biseksual atau uniseksual, bunga majemuk (cymosa) atau tunggal 11
- Perhiasan bunga dapat dibedakan antara sepal dan petal, petal 3 berwarna hijau dan sepal 3 berwarna putih atau warna lain, stamen 2 – 3 sampai banyak .
- Pollen globosa, monosulcate atau inaperture, Gynocium terdiri dari banyak karpel
- Contoh : Thalassia, Vallisneria, Hydrilla
- Manfaat tumbuhan : sering digunakan sebagai bahan percobaan pada bidang studi Biologi karena beberapa keunggulannya.
Klasifkasi :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Alismatidae.
Ordo : Hydrocharitales.
Famili : Hydrocharitaceae.
Genus : Hydrilla.
Spesies : Hydrilla
verticillata
Gambar Hydrilla verticillata
1.3
ORDO NAJALES
Ordo Najales mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
habitus berupa herba akuatik perennial atau tempat lembab, akar menempel pada
substrat. Pembuluh ditemukan pada akar, atau tidak ada. Plastida tipe P yang
terdiri dari protein. Daun umumnya roset akar atau tidak, bila tidak duduk daun
umumnya berseling. Bunga umumnya kecil dan tidak menarik, anemophilus atau
hydrophilus, aktinomorf atau zigomorf, hypogin, bisekual/uniseksual, berupa
perbungaan spika atau racemosa, cymosa atau bunga tunggal. Periantium berjumlah
6 berupa tepal dalam 2 lingkaran masing-masing 3. Stamen 1-6 . Polen trinukleat,
monosulcate. Gynocium 1-beberapa karpel yang terpisah (apokarp), bitegmik, krasinucelat.
Endosperm berkembang helobial. Yang termasuk kedalam ordo najales yaitu famili potamogetonaceae.
Famili Potamogetonaceae mempunyai ciri khas yaitu :
- Ovulum tunggal pada masing-masing karpel.
- Duduk daun tidak roset akar, perbungaan
bermacam-macam
- Bunga sempurna, tepal 4, stamen 4, pollen globosa,
dan merupakan tumbuhan di air
yang bersih
- Contoh : Potamogeton sp
- Manfaat tumbuhan : Secara ekonomi tidak ada
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Kelas: Liliopsida
Kelas: Liliopsida
Order: Najales
Family : Potamogetonaceae
Genus : Potamogeton L.
Spesies : Potamogeton L.
Gambar Potamogeton L.
1.4. ORDO TRIUDALES
Ordo Triudales mempunyai cirri-ciri sebagai berikut
: Habitus berupa herba akuatik, kecil,
mycothropik, tanpa krolofil, berkas pembuluh dalam
lingkaran sederhana. Daun tereduksi
sampai berbentuk sisik. Bunga berukuran
kecil, bisekual/unisekual, zigomorf, hypogin . Bunga
muncul di terminal, berbraktea dengan perbungaan
tipe racemosa, corimbosa atau cimosa.
Perhiasan bunga berupa tepal berjumlah (3-)6(-10),
stamen dua lingkaran 3 – 6 kadangkadang
ada stamenodium. Polen monosulcate atau inaperture.
Gynocium 3-beberapa karpel.
Yang termasuk Ordo Triuridales yaitu Triuridaceae.
Ciri-ciri famili triuridaceae :
- Karpel berjumlah 6-50 masing-masing dengan 1 ovulum yang letaknya basalis, biji tunggal.
- Bunga uniseksual, dengan tepal 3-10 dalam satu lingkaran.
- Contoh : Petrosavia
Klasifikasi :
Kerajaan: Plantae
Kelas: Liliopsida
Kelas: Liliopsida
Bangsa : Triudales
Keluarga: Triuridaceae
Marga: Triuridaceales
Jenis : Petrosavia
sp.
Gambar
Petrosavia sp.
2. SUBKELAS
ARECIDAE
Subkelas Arecidae merupakan
Liliopsida yang mempunyai habitus bervariasi , ada yang herba, semak, bahkan
pohon. Duduk daun dengan pola tersebar namun ada juga yang roset akar maupun
roset batang. Daun kebanyakan besar, berbagi atau majemuk dengan susunan tulang
– tulang daun menjari atau menyirip. Bunga pada umumnya berukuran kecil dalam
perbungaan spadiks dan ditutupi oleh spatha, tersusun rapat membentuk bunga
majemuk seperti bulir atau bongkol. Perhiasan bunga pada umumnya berukuran
kecil dan tidak bisa dibedakan antara kaliks dan korolla. Bakal buah menumpang,
beruang 1 atau lebih, jumlah bakal biji dalam tiap ruang tidak tertentu. Buah
berupa buah buni atau buah batu. Biji dengan endosperm besar, lembaga kecil
(Tjitrosoepomo, 2010).
1. FAMILI ARACEAE
Familia (suku) araceae yang
habitusnya berupa semak, pohon atau liana dengan batang sangat pendek hampir
tidak ada, atau tinggi besar, ada yang langsing panjang dan bersifat lentur,
biasanya tidak bercabang, seringkali penuh dengan dengan sisa-sisa tangkai daun
yang lebar berbentuk upih yang tidak gugur, akar pertama yang berasal dari
lembaga segera hilang dan diganti dengan akar-akar yang sama besar yang keluar
dari pangkal batang, daun tunggal, bercangap, berbagi atau majemuk dengan
susunan tulang-tulang menjari atau menyirip, biasanya besar, panjangnya dapat
mencapai beberapa meter, tersusun sebagai roset batang atau roset akar, pada
jenis-jenis yang memanjat, tersebar dalam kuncup, daun berlipat bila telah
berkembang biasanya berujung tajam, tepi atau ibu tulang berduri. Bunga kecil,
banci atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminya menjadi berkelamin
tunggal, berumah satu atau berumah dua, kadang-kadang poligam, tersusun dalam
bunga majemuk yang bersifat seperti malai, biasanya dengan ibu tangkai bunga yang
menebal, yang keseluruhanya membentuk yang disebut bunga tongkol. Karangan
bunga itu jarang terdapat pada ujung batang, tetapi biasanya diketiak-ketiak
daun atau pada batang dibawah roset daun, kebanyakan diselubungi oleh daun
pelindung yang disebut seludang bunga, seludang bunga banyak atau sedikit,
seperti belulang atau seperti membran. Hiasan bunga ganda, berupa 3 daun
kelopak yang terpisah-pisah atau berlekatan dengan susunan seperti genting atau
kutub-kutub, dalam bunga jantan biasanya tersusun seperti katup-katup dalam
bunga betina seperti genting. Benang sari biasanya 6, tersusun dalam 2
lingkaran, jarang lebih dari 6 ( 3- banyak ) atau hanya 3, bebas satu dari yang
lain atau berlekatan, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membungkus,
serbuk sari dengan permukaan yang licin jarang berduri (Tjitrosoepomo, 2010).
Klasifikasi :
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Cyrtostachys
Spesies : Cyrtostachys lakka
Gambar Cyrtostachys lakka
2.2 FAMILI ARACEAE
Familia (suku) yang habitusnya
berupa terna dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit. Dalam tanah
mempunyai rimpang yang memanjang atau seperti umbi, kadang-kadang memanjat,
jarang dengan batang berkayu, daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru
berbentuk setelah keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk, kebanyakan
tersusun sebagai roset akar atau tersebar pada batang atau bersilang dalam 2
baris, helaian bangun jantung atau perisai sering tombak atau anak panah,
dengan tangkai yang pada pangkal berubah menjadi upih daun yang seringkali
tipis seperti selaput. Bunga kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai
bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga
banci atau berkelamin tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin
tunggal pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat
dibagian atas tongkol dan bunga jantan betina dibagian bawahnya. Bunga yang
banci mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan
membentuk badan seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan
bunga, benang sari 2-4-8. Berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kepala
sari membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa,
pada bunga betina sering terdapat benang sari–benang sari yang mandul
(Tjitrosoepomo, 2010).
Klasifikasi :
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Alismatales
Famili: Araceae
Genus: Colocasia
Spesies: C. esculenta
Talas (Colocasia
esculenta)
3. SUBKELAS COMMELINIDAE
Commelinidae adalah subclass dari
Kelas Liliopsida yang terdiri dari 16 keluarga dan sekitar 15.000 spesies.
Lebih dari ½ dari semua spesies termasuk dalam Poaceae (rumput). Rumput dan
teki tahunan (Cyperaceae) mencapai sekitar 4/5ths dari semua spesies.
Ciri-ciri
Sub-Kelas Commelinidae
- Pada umumnya berupa herba, sangat jarang yang berkayu.
- Pola percabangan simpodial
- Daun dengan pertulangan sejajar, duduk daun tersebar atau roset akar
- Perbungaan majemuk
- Bunga dengan bagian-bagian kelipatan tiga , pada beberapa familia perhiasan bunga dapat dibedakan antara kaliks dengan korolla akan tetapi pada beberapa familia perhiasan bunga sangat tereduksi dan tidak kelipan 3, stamen pada umumnya 3 atau 6 jarang 1, 2 atau banyak.
- Jenis kelamin uniseksual
- Pistillum dengan stigma bercabang
- Tipe plasenta basalis
- Umur tumbuhan 1 tahun
3.1 Famili Commelinaceae
Commelinaceae merupakan salah satu
suku dari ordo Commelinales. Suku ini merupakan terna perenial, meliputi 600-an
jenis tumbuhan yang terbagi dalam 40 marga. dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Batang jelas
berbuku-buku
2. Daun dengan upih yang
tipis berselaput, yang kadang-kadang tembus oleh perbungaan
3. Bunga biasanya bunga
banci, aktinomorf, tersusun dalam sinsinus atau sinsinus ganda
4. Hiasan bunga terdiri
atas kelopak dengan tiga daun kelopak yang bebas dan seringkali berwarna
5. Kelopak terdiri atas
tiga daun kelopak yang bebas dan seringkali berwarna,
6. Mahkota terdiri atas
tiga daun mahkota yang bebas kebanyakan berwarna biru atau putih,
7. Benang sari terdiri
dari enam yang kadang terlihat kurang dari enam karena mengalami keguguran,
tangkai sari berambut, yang seringkali berwarna cerah,
8. Bakal buah tampak
jelas menumpang, beruang 2-3 tiap ruang dengan 1 bakal biji atau lebih.
9. Tangkai putik
diujung, tunggal, kepala putik berbentuk bongkol atau berbagi tiga.
10. Buah nya kebanyakan buah kendaga
(Tjitrosoepomo, 2010).
Bunga adam hawa (Rhoeo discolor)
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
(Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Commelinales
Famili: Commelinaceae
Genus: Rhoeo
Spesies: Rhoeo discolor
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Commelinales
Famili: Commelinaceae
Genus: Rhoeo
Spesies: Rhoeo discolor
Manfaat Suku Commelinaceae Manfaat dari
suku commelinaceae yaitu biasanya sebagai tanaman hias namun selain itu juga
dapat digunakan sebgai obat contohnya yaitu pada Rhoeo discolor Sifat
kimiawi dan efek farmakologis nenas kerang adalah rasa manis, sejuk, anti
radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare dan
membersihkan darah. Bagian yang dipakai biasanya bunga dan daun dapat dalam
keadaan segar/kering, biasanya bila digunakan daun sebanyak 15-30gr dan bila
menggunakan bunga sebanyak 20-30 kuntum direbus.
3.2 Famili Cyperaceae
Suku
Cyperaceae merupakan suku dari ordo Cyperales. Suku ini merupakan terna
perenial, dengan ciri sebagai berikut:
1. Dalam tanah terdapat
rimpang yang merayap atau badan-badan seperti umbi dengan geragih yang
merupakan alat perkembang biakan vegetatif,
2. Batang segi tiga,
tidak berongga,
3. Daun dengan bangun
pita, bertulang daun sejajar dengan upih yang tertutup,
4. Daun tersusun sebagai
roset akar,
5. Bunga kecil tidak
menarik,
6. Bunga berumah satu
jarang berumah dua,
7. Bunga dapat banci
atau berkelamin tunggal,
8. Bunga tersusun dalam
bulir dengan bunga terdapat dalam ketiak suatu daun pelindung,
9. Hiasan bunga
tereduksi menjadi sisik-sisik, sekat atau rambut-rambut, jarang memiliki
mahkota sering tidak terdapat.
10. Buahnya buah keras dengan satu biji
(Tjitrosoepomo, 2010).
Rumput teki (Cyperus
rotundus L)
Klasifikasi :
Kingdom:
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom:
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi:
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas:
Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas:
Commelinidae
Ordo:
Cyperales
Famili:
Cyperaceae
Genus:
Cyperus
Spesies:
Cyperus rotundus L.
Manfaat suku cyperaceae
Suku Cyperaceae dapat digunakan
sebagai bahan kertas, tanaman hias, dan sebagai obat contohnya saja pada rumput
teki yang secara tradisional, masyarakat di berbagai daerah di banyak negara
telah lama dan banyak memanfaatkan umbi ( rimpang) dari tanamaan ini sebagai
obat untuk memperlancar menstruasi , mengurangi rasa sakit pada waktu haid,
penyakit-penyakit kewanitaan, obat sakit perut, obat pencuci anti keringat,
dalam bentuk air rebusan sebagai obat untuk mengatasi penyakit mulut (sebagai
obat kumur), panas, disentri, obat untuk memperlancar kencing, obat cacingan,
obat antikejang pada sakit mencret dan juga obat borok.
4. SUBKELAS
ZINGIBERIDAE
Zingiberidae adalah
sub-klas yang relatif kecil, hanya mempunyai anggota 2 ordo dan 9
famili.
B. Ciri-ciri umum dari Subklas Zingiberidae
Kebanyakan dari anggotanya berupa tumbuhan herba. Daunnya berseling atau
basal dan mempunyai pelepah di pangkalnya. Ada dua bentuk dasar daun
dari anggota sub-klas ini.
1. Pada ordo Bromeliales, daunnya berbentuk pita atau berbentuk
tali dengan tangkai dan helaian daun yang tidak dapat dibedakan antara
satu dengan yang lain pertulangan daun sejajar
2. Pada ordo Zingiberales, daunnya terdiri dari tangkai daun yang
kuat dan mendukung helai daunnya, pertulangan daun seperti jala.
3. Bunganya berkelipatan 3
4. Kelopak dan mahkotanya berbeda jelas dan kadang-kadnag mahkota
tidak beraturan atau zygomorphic (bilateral simetris)
5. Benag sari jumlahnya berkisar antara 1-6 dan benang sari yang
steril biasanya termodifir staminodia yang berbentuk seperti mahkota.
6. Gynoecium pada umumnya terdiri dari 3 dinding buah
7. Buah biasanya buah kotak (kapsul) atau berdaging (berry)
8. Endospermnya mengandung pati
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya
roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang
berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn
tetapi sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran,
tetapi seringkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkan
sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium
tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang.
Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia, dan kurang lebih
3800 spesies. Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan
ordo Zingiberales. Kedua ordo kurang lebih mempunyai jumlah spesies
yang sama akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia
yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu :
Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae,
Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae.
Zingiberaceae merupakan familia terbesar dari ordo Zingiberales, dengan
perkiraan 50 genus dan lebih dari 1000 spesies. Zingiberaceae sering
disebut jahe-jahean di Indonesia dan tanaman jenis ini banyak ditemukan
di daerah tropis, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Zingiberidae dibedakan berdasarkan adanya labellum, yang terbentuk
akibat fusi 2 benang sari yang steril, dan adanya minyak esensial di
dalam jaringannya. Zingiberidae biasa digunakan sebagai tanaman hias,
bumbu masakan, dan obat tradisional. Masyarakat Cina zaman dahulu
menggunakan rimpang dari jahe-jahean ini sebagai obat gangguan
pencernaan, hepatitis, penyakit kuning, diabetes, arterosklerosis, dan
infeksi bakteri.
Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto
Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto
Zingiberidae adalah subkelas yang relatif kecil, hanya mempunyai 2 ordo dan 9 famili. Subkelas Zingiberidae sebagian besar adalah herba. Daunnya berseling ataubasal dan mempunyai pelepah dipangkalnya.
Zingiberidae adalah
sub-klas yang relatif kecil, hanya mempunyai anggota 2 ordo dan 9
famili.
B. Ciri-ciri umum dari Subklas Zingiberidae
Kebanyakan dari anggotanya berupa tumbuhan herba. Daunnya berseling atau
basal dan mempunyai pelepah di pangkalnya. Ada dua bentuk dasar daun
dari anggota sub-klas ini.
1. Pada ordo Bromeliales, daunnya berbentuk pita atau berbentuk
tali dengan tangkai dan helaian daun yang tidak dapat dibedakan antara
satu dengan yang lain pertulangan daun sejajar
2. Pada ordo Zingiberales, daunnya terdiri dari tangkai daun yang
kuat dan mendukung helai daunnya, pertulangan daun seperti jala.
3. Bunganya berkelipatan 3
4. Kelopak dan mahkotanya berbeda jelas dan kadang-kadnag mahkota
tidak beraturan atau zygomorphic (bilateral simetris)
5. Benag sari jumlahnya berkisar antara 1-6 dan benang sari yang
steril biasanya termodifir staminodia yang berbentuk seperti mahkota.
6. Gynoecium pada umumnya terdiri dari 3 dinding buah
7. Buah biasanya buah kotak (kapsul) atau berdaging (berry)
8. Endospermnya mengandung pati
Mine coins - make money: http://bit.ly/money_cryptoZ
Mine coins - make money: http://bit.ly/money_cryptoZ
Zingiberidae adalah
sub-klas yang relatif kecil, hanya mempunyai anggota 2 ordo dan 9
famili.
B. Ciri-ciri umum dari Subklas Zingiberidae
Kebanyakan dari anggotanya berupa tumbuhan herba. Daunnya berseling atau
basal dan mempunyai pelepah di pangkalnya. Ada dua bentuk dasar daun
dari anggota sub-klas ini.
1. Pada ordo Bromeliales, daunnya berbentuk pita atau berbentuk
tali dengan tangkai dan helaian daun yang tidak dapat dibedakan antara
satu dengan yang lain pertulangan daun sejajar
2. Pada ordo Zingiberales, daunnya terdiri dari tangkai daun yang
kuat dan mendukung helai daunnya, pertulangan daun seperti jala.
3. Bunganya berkelipatan 3
4. Kelopak dan mahkotanya berbeda jelas dan kadang-kadnag mahkota
tidak beraturan atau zygomorphic (bilateral simetris)
5. Benag sari jumlahnya berkisar antara 1-6 dan benang sari yang
steril biasanya termodifir staminodia yang berbentuk seperti mahkota.
6. Gynoecium pada umumnya terdiri dari 3 dinding buah
7. Buah biasanya buah kotak (kapsul) atau berdaging (berry)
8. Endospermnya mengandung pati
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya
roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang
berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn
tetapi sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran,
tetapi seringkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkan
sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium
tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang.
Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia, dan kurang lebih
3800 spesies. Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan
ordo Zingiberales. Kedua ordo kurang lebih mempunyai jumlah spesies
yang sama akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia
yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu :
Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae,
Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae.
Zingiberaceae merupakan familia terbesar dari ordo Zingiberales, dengan
perkiraan 50 genus dan lebih dari 1000 spesies. Zingiberaceae sering
disebut jahe-jahean di Indonesia dan tanaman jenis ini banyak ditemukan
di daerah tropis, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Zingiberidae dibedakan berdasarkan adanya labellum, yang terbentuk
akibat fusi 2 benang sari yang steril, dan adanya minyak esensial di
dalam jaringannya. Zingiberidae biasa digunakan sebagai tanaman hias,
bumbu masakan, dan obat tradisional. Masyarakat Cina zaman dahulu
menggunakan rimpang dari jahe-jahean ini sebagai obat gangguan
pencernaan, hepatitis, penyakit kuning, diabetes, arterosklerosis, dan
infeksi bakteri.
Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto
Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto
4.1 ORDO
ZINGIBERALES
Zingiberales
biasanya habitusnya herbal raksasa dengan daun dan bunga petiolate
monosymmetric seringkali cukup besar dan agak rumit. Anggota kelompok ini
sebagian besar terdapat pada daerah tropis. Ordo Zingiberales mempunyai 8
familia yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae,
Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae.
1. Famili Musaceae
Suku pisang-pisangan atau Musaceae
adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi
APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Zingiberales. Karakteristik Musaceae
merupakan tumbuhan herbal besar, disesebut juga batang semu, dengan daun yang
lebar, bangun jorong dan memangjang, ibu tulang tebal, beralur disisi atasnya,
jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang menyirip. Musaseae memiliki
bentuk bunga monosymmetric yaitu memiliki lima tepal yang muncul bersamaan,
bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorf, tersusun dalam sinsiunus yang
terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik.hiasan
bunga dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya. Kelopak berbentuk tabung,
memanjang, berbagi 2 dengan tepi bergigi yang berbeda-beda. Mahkota berbibir 2,
benang sari 5 dengan 1 tereduksi, tangkai sarai berbentuk benang, kepala sari
berlekuk. Buahnya berdaging, tidak membuka, dan biji berkulit keras. (Ahmad
Dasuki, Undang. 1992).
Gambar Pisang (Musa paradisiaca)
Contoh spesies Musaceae adalah Musa
sp (Pisang). Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa
berdaun besar memanjang dari suku Musaceae.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberiales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Beberapa khasiat tanaman pisang
untuk pengobatandiantaranya yaitu:
1. Anemia
Pisang mengandung zat besi yang
cukup tinggi sehingga dapat memicu tubuh memproduksi hemoglobin lebih tinggi,
Tekanan Darah, dankhasiat tanaman pisang untuk pengobatan.
2. Tekanan
Darah
Pisang sebagai buah-buahan khas
tropik yang mengandung potasium tinggi sehingga sangat cocok bagi orang dengan
tekanan darah tinggi yang harus melakukan diet rendah garam namun tetap
membutuhkan potasium.
3. Daya Nala
4. Disarankan
untuk dikonsumsi ibu hamil karena mengandung asam folat,yang mudah diserap
janin melalui rahim.
2. Famili Heliconiaceae
Heliconiaceae
adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi
APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Zingiberales. Rimpang dengan lapisan
endodermoid, tubuh dihias dan palung berbentuk, stomata polycytic, tangkai daun
panjang, bunga miring monosymmetric, bawah daun-lateral T ± bebas, basally
adnate untuk T, benang sari berlawanan staminodial T, ± berkerudung; amoeboid
tapetum, non-syncytical; serbuk sari fungsional monoaperturate; 1/carpel bakal
biji, basal, apotropous, bistomal mikropil; buah schizocarp berdaging atau buah
berbiji, endocarp berkembang dengan baik, operkulum berasal dari funicle, testa
dan tegmen tipis (tidak dibedakan), kromosom 1,4-4,5 m panjang; 0 koleoptil,
tetapi selubung lobed, kerah tegak lurus kotiledon. (Tjitrosoepomo, Gembong.
2009).
Heliconiaceae
adalah habitus herbal besar dengan dua peringkat daun dan susunan bunga dengan
besar, bracts berwarna di axils yang fasikula bunga dengan tepal petaloid; buah
berbuah biji ditanggung pada pedicel, gemuk memanjang dan memiliki batu keras
tunggal per loculus.
Gambar Pisang
hias Heliconia colinsiana
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberiales
Famili : Heliconiaceae
Genus : Heliconia
Spesies : Heliconia colinsiana
Manfaat dari tanaman ini yaitu
selain sebagai tanaman hias, tanaman ini bisa berguna untuk obat tradisional,
dan tangkai daunya bisa digunakan untuk obat mencret.
5. SUBKELAS LILIIDAE
Anggota
subkelas Liliidae pada umumnya hidup terestial atau epifit dan jarang
akuatik.Habitusnya ada yang herba, semak, bahkan pohon. Daun tersebar dan pada
beberapa speciesroset batang. Bunga hipoginous dan pada beberapa species
epigenous. Perhiasan bunga dalamdua lingkaran (3+3) dan seringkali keduanya
petaloid. Stamen pada umumnya 1, 3, atau 6, jarang-jarang, 4, atau lebih dari
6. Gynoecium pada umumnya terbentuk dari 3 karpel. Tipe plasentanyaaksilaris
atau parietalis. (Campbell. 2008: 209)
Subkelas
Liliidae terdiri dari 2 ordo yaitu ordo Liliales dan ordo Orchidales, 19
familia,dan kurang lebih 25.000 species. Lebih dari 80% species
merupakananggota familia Liliaceae dan Orchidaceae. Ordo liliales terdiri atas
15 familia, yaitu: Phylidraceae, Pontederiaceae, Haemodoraceae, Cynastraceae,
Liliaceae, Iridaceae, Velloziaceae,Aloeaceae, Agavaceae, Xanthorroeaceae,
Hanguanaceae, Taccaceae, Stemonaceae, Smilacaeae,dan Dioscoreaceae.
5.1 ORDO LILIALES
Sebagian besar Ordo Liliales berupa terna perennial, mempunyai rimpang,
umbi sisik atau umbi lapis, kadang-kadang juga berupa semak atau perdu, bahkan
berupa pohon, ada pula yang merupakan tumbuhan memanjat. Daun tersebar pada
batang atau merupakan roset akar. Bunga banci, atau karena adanya reduksi salah
satu alat kelaminnya menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf,
biasanya tersusun dalam rangkaian yang bersifat rasemosa. Hiasan bunga berupa
tenda bunga berbilangan 3 yang tersusun dalam 2 lingkaran, menyerupai mahkota,
kadang-kadang seperti kelopak, tetapi jarang dapat dibedakan dalam kelopak dan
mahkota. Benang sari bisanya 6, dalam 2 lingkaran, lingkaran yang dalam sering
kali tidak ada. Bakal buah menumpang atau tenggelam.Kebanyakan beruang 3 dengan
bakal biji yang anatrop. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Biji dengan
endosperm berdaging atau seperti tanduk. Warga bangsa Liliales mempunyai
daerah distribusi yang sangat luas, meliputi semua daerah beriklim sedang dan
beriklim tropika, sebagian kecil di daerah-daerah iklim panas (Gembong
Tjitrosoeomo. 2007).
1. Famili
Liliaceae
Karakteristik dari famili
Liliiaceae adalah sebagai berikut : Habitus terna atau herba dengan rimpang atau umbi lapis, sebagian kecil
memiliki habitus semak atau perdu yang berupa tumbuhan memanjat. Macam daun tunggal dengan filotaksis roset akar. Sebagian kecil cabang-cabang tereduksi berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai sangat besar dan warnanya menarik.
Gambar Lilium brownie
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Sub Classis :
Liliidae
Ordo :
Liliales
Famili :
Liliaceae
Genus :
Lilium
Spesies :
Lilium brownie
Habitus dari Lilium brownii adalah herba dengan tinggi 50-100 cm.
Batang tegak masif, bulat, pada permukaan terdapat bekas daun duduk, dan
berwarna hijau. Daun tunggal, letaknya berseling, berbentuk lanset, ujung
runcing, pangkal runcing, tepi rata, panjang 10-15 cm dan lebar 2-3 cm,
pertulangan sejajar, licin, dan berwarna hijau. Bunga majemuk, berwarna putih,
berbentuk payung, terdiri dari 3 bunga, terdapat daun penumpu pada setiap
tangkai bunga, benangsari berjumlah 6, kepala putik berwarna putih dan terbelah
3, dasar mahkota berlekatan dengan ujung lepas dan terdiri dari 6 helai. Buah
kotak, beruang 3, dan terdapat banyak biji. Biji sepanjang 1-2 cm, ketika masih
muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam. Akar serabut, membentuk
umbi, dan berwarna putih kekuningan. Bunga lili merupakan tumbuhan liar yang
dapat ditemukan di daerah yang bermusim kemarau sedang/kuat, di tanah yang
secara berkala sangat kering, dan tersebar sampai ke daerah dengan ketinggian
tempat 300 m dpl. Jenis ini pada umumnya tumbuh secara mengelompok. Reproduksinya
dengan menggunakan tunas melalui pemisahan tunasnya. Penyebaran Lilium
brownie adalah di pulau
Jawa. Berikut ini adalah manfaat dari
bunga lily :
a. Membantu menyembuhkan dan menghilangkan bekas luka di kulit.
b. Saponin pada umumnya terdapat pada umbi-umbian dan biji-bijian. Saponin
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan kanker dan membantu mengatur kadar
kolesterol.
c. Ekstrak bunga Lily dapat membantu menjaga kelembaban kulit, memberikan
perawatan spesial bagi kulit kering, kulit iritasi dan kulit sensitif.
d. Polisakarida yang juga terkandung di dalam bunga ini termasuk dalam
kelompok hidrokoloid, fungsinya membantu meningkatkan viskositas dan kestabilan
kelembaban air yang ada di kulit.
2. Famili
Iridaceae
Karakteristik dari famili Iridaceae adalah sebagai berikut : Habitus terna atau herba perenial dengan akar yang tumbuh dari rimpang,
umbi sisik atau umbi lapis. Bentuk daunnya pipih memanjang dengan filotaksis
roset akar. Simetri
bunganya aktinomorf atau zigomorf. Karangan bunganya adalah rasemosa. Perianthiumnya terdiri atas tenda bunga yang menyerupai mahkota.
Gambar Crocus sativus
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Sub Classis : Liliidae
Ordo :
Liliales
Famili :
Iridaeceae
Genus : Crocus
Spesies : Crocus sativus
Crocus sativus menghasilkan zat warna kuning (safron)
dari kepala putiknya. Bagi penggemar safron, safron memiliki aroma bagaikan
madu dengan sedikit nuansa harum jerami. Masakan Arab, India, Asia Tengah,
Iran, Eropa, Maroko, dan masakan orang Cornish sering menggunakan safron
sebagai pewarna makanan sekaligus penambah aroma. Safron juga sering digunakan
pada kue-kue, permen, dan minuman keras. Bunga safflower (Carthamus tinctorius)
yang dijual dengan nama "safron Portugis" (assafroa) dan kunyit
sering digunakan sebagai pengganti safron yang berharga mahal. Ilmu kedokteran
modern berhasil mengungkap berbagai khasiat safron, seperti antikarsinogenik
(pencegah kanker), anti-mutagenik (pencegah mutasi), immunomodulasi
(memperbaiki sistem imun), dan antioksidan.
Daftar Pustaka :
- Anipa, Aan. 2019. LILIOPSIDA (Subkelas Alismatidae dan Subkelas Arecidae). Sumber : https://www.academia.edu/28957538/LILIOPSIDA_Subkelas_Alismatidae_dan_Subkelas_Arecidae (di akses tanggal 23 Oktober 2019)
- Sriyati, Siti. 2009. BAHAN AJAR BOTANI PHANEROGAMAE KELAS LILIOPSIDA. Sumber : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196409281989012-SITI_SRIYATI/Kumpulan_bahan_ajar_Botani_phanerogamae_5_Artikel/Bahan_ajar_Liliopsida.pdf (di akses tanggal 23 Oktober 2019)
- Aas, dkk. 2014. KLARIFIKASI MAGNOLIOPHYTA KELAS LILIOPSIDA. Sumber : http://fhenyrianti90.blogspot.com/2014/03/klarifikasi-magnoliophyta-kelas.html (di akses tanggal 23 Oktober 2019)
- Maulana, Ahmad. 2019. LP. LILIOPSIDAE (LILIIDAE). Sumber : https://www.academia.edu/25854708/LP._LILIOPSIDAE_LILIIDAE_ (di akses tanggal 23 Oktober 2019)
- Ahmad, Naufal. 2017. ZINGIBERIDAE. Sumber : https://www.academia.edu/35682978/ZINGIBERIDAE (di akses tanggal 23 Oktober 2019)